Gambar tema oleh MichaelJay. Diberdayakan oleh Blogger.

AD (728x60)

Follow on Google+

Recent Posts

Popular Posts

Follow on Facebook

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner


YuniPLBCA

Popular Content

= ExactSeek: Relevant Web Search=Blog Search: The Source for Blogs= DeliciousDelicious =Submit ExpressSubmit Express-SEO Services Ping your blog, website, or RSS feed for Free

Google Ping
Ping your website to over 100 ping services.


About us

Featured Post (TOP)

Why to Choose RedHood?

Popular Posts

Kredit Tanpa Agunan dari Perencana Keuangan Dengan Plus Minusnya

 

Jakarta, - Para perbankan terus berinovasi memberikan layanan jasa keuangan seperti kredit dengan segala macam skema. Salah satunya adalah kredit tanpa agunan (KTA).

Layanan KTA memungkinkan nasabah mendapat dana segar tanpa memberikan agunan seperti pada kredit umum nya. Selain itu, prosesnya pun relatif cepat, biasanya perbankan mensyaratkan kepemilikan kartu kredit agar proses pengajuan KTA berjalan mulus.

Menurut perencana keuangan, Sari Insaniwati umumnya KTA digunakan untuk renovasi rumah, sekolah anak, pernikahan dan liburan, tetapi sebelum mengambil KTA perlu mempertimbang kan beberapa hal berikut yaitu bunga, jumlah pinjaman dan tenor tidak melebihi 30% dari penghasilan.

Seaktu-waktu KTA memang bisa menjadi solusi di tengah-tengah kebutuhan keuangan yang mendadak. Namun di sisi lain KTA bisa menjadi bumerang bila tidak diantisipasi dengan bijaksana.

Sebenarnya kan tergantung disiplin kita juga sih, kalau kita tidak disiplin dan merasa bahwa KTA menjadi beban ya sama kayak misalnya awal kita punya KPR gitu kan punya cicilan utang, kan itu mau nggak mau kita harus membayar cicilan utang itu," kata Sari Insaniwati kepada CNBC Indonesia dalam program Investime, Minggu (22/09/2019).

KTA bagi pengusaha menjadi alternatif, karena persyaratannya lebih mudah dibandingkan dengan KPR atau multiguna, dari situ kita dapat mengguna kan KTA tersebut untuk modal usaha, tapi jumlahnya harus diperhitungkan. KTA juga dapat digunakan untuk kepemilikan kendaraan, DP rumah dan juga investasi.

Fasilitas ini umumnya diberikan kepada nasabah dengan penghasilan tetap setiap bulannya. Besaran gaji bulanan seorang nasabah semacam garansi untuk komitmen pembayaran cicilan. Namun, bila KTA dinikmati oleh nasabah yang tak punya penghasilan tetap maka risikonya berat.

"Risikonya dua sih, pertama kita kena blacklist, dan kedua dikejar debt Collector, kita juga kan nggak mau ya setiap saat ditelepon atau tiba tiba ada yang ngetuk rumah, itu sih risikonya," katanya. (*)

Sumber : CNBC Indonesia

Tidak ada komentar:
Write komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Interested for our works and services?
Get more of our update !